MANUSIA

 MANUSIA
 
Manusia Sebagai Makhluk Sosial - Kata 'Makhluk Sosial' mungkin sudahlah tidak asing di telinga kita. Pada saat proses kelahiran kita pun, tak lepas dari kalimat ini. Ialah dimana saat kita dilahirkan oleh ibu kita, dan pada saat itulah kita membutuhkan sosok seorang ibu untuk memperkenalkan dunia baru tersebut kepada kita.
Setelah lahirnya sang anak ke dunia, orang tua lah (ibu) yang senantiasa berperan dalam proses pengenalan dunia barunya. Oleh karena itu, manusia saling membutuhkan sesamanya.Secara garis besar diatas adalah merupakan suatu contoh perwujudan kita sebagai makhluk sosial.

Dan pengertian makhluk sosial adalah sebagai berikut, dalam kehidupan di dunia, setiap makhluk hidup memerlukan interaksi dan komunikasi satu sama lain, khususnya bagi umat manusia. Interaksi dan komunikasi ini sangat diperlukan karena manusia ditakdirkan menjadi makhluk sosial yang tak pernah lepas dari bantuan orang lain. Oleh karena manusia hidup sebagai mahkluk sosial itulah, disadari maupun tidak, manusia cenderung hidup berkelompok dengan tujuan yang sama, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan mereka masing-masing.

Dalam tujuannya meningkatkan taraf kesejahteraan dan kehidupan manusia, mereka cenderung hidup berkelompok yakni misalnya untuk mewujudkan kebutuhan sosialnya, terciptanya keamanan, ketertiban, keadilan, kenyamanan, kerjasama dan lain sebagainya. Dalam kehidupan berkelompok pula, manusia relatif tidak berorganisasi namun semua itu terjadi secara spontan untuk hidup berkelompok.

Tidak mungkinlah manusia mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam contoh lain, saat kita telah tiada di dunia (meninggal), kitapun tentu saja membutuhkan bantuan orang lain untuk menguburkan jenazah kita.

Dari berbagai contoh diatas yang telah dipaparkan, sehingga kita disebutlah manusia sebagai makhluk sosial.

Manusia Sebagai Makhluk Sosial memiliki naluri untuk saling tolong menolong, setia kawan, rasa toleransi, simpati dan juga empati terhadap sesamanya. Keadaan inilah yang dapat menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan rukun, hingga saat berinteraksi itulah mengharuskan terciptanya norma dan etika yang harus dijaga selama proses berinteraksi dengan sesamanya. Bila dalam proses tersebut kita melanggar norma-norma dan etika kesopan santunan, maka akan timbulah penyimpangan-penyimpangan sosial.


Manusia sebagai makhluk sosial memiliki 2 harkat, yakni:

1.Keinginan untuk bersatu dengan manusia lainnya (masyarakat) Dalam keinginan untuk bersatu dengan manusia lainnya (bermasyarakat), manusia cenderung untuk memenuhi tujuan hidupnya dalam menyejahterakan kehidupannya, misalnya saja dalam hal untuk mewujudkan suatu keamanan dalam suatu tempat tinggal dan dalam berbagai hal lainnya yang tak luput dengan membutuhkan bantuan orang lain.

2.Keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dalam hal pangan dan lain sebagainya, manusia sebagai makhluk sosial cenderung pula berkeinginan untuk menjadi satu dengan alam sekitarnya. Manusia mencoba untuk memahami bagaimana suatu sumber daya alam dapat menghasilkan suatu produk untuk memenuhi kelangsungan hidup manusia tersebut, sehingga dalam proses inilah diperlukannya suatu bentuk interaksi dengan alam sekitar.

Adapun faktor yang akan mempengaruhi manusia dalam berperilaku dan berinteraksi dengan sesamanya, yakni faktor intern (dalam) dan faktor ekstern (luar).
Faktor intern :
  1. Sikap dan gaya hidup
  2. Selera
  3. Pendapatan
  4. Intensitas kebutuhan

Faktor Ekstern :
  1. Lingkungan
  2. Adat istiadat
  3. Kebijakan Pemerintah
  4. Mode/ Trend
  5. Kemajuan teknologi dan kebudayaan
  6. Keadaan alam

Dari berbagai faktor diatas itulah, maka kita tak akan lepas dari interaksi sesama yang menyebabkan manusia disebut makhluk sosial.sumber:http://putraaldy.blogspot.com

Biosfer dan Makhluk hidup

BIOSFER DAN MAKHLUK HIDUP

Biosfer 

Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna:

Kondisi geologi

Bumi kita ini menurut beberapa teori dahulu terdiri atas satu benua besar dan satu samudra, namun karena adanya gaya endogen yang sangat kuat maka benua yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua ini yang sering disebut sebagai puzzle raksasa. Apabila diperhatikan peta dunia maka Benua Afrika dan Amerika Selatan dapat digabungkan menjadi satu sesuai dengan pola garis pantainya. Keanekaragaman flora dan fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan perkembangan bumi dalam membentuk benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran Benua” yang disampaikan oleh Alfred Wegener (1880-1930). 

Iklim

Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik flora dan fauna, sedangkan sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan metabolisme tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan dalam proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga berpengaruh langsung terhadap persebaran flora. Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan faunaberbeda pula. Di daerah tropis sangat kaya akan keanekaragamanflora dan fauna, karena pada daerah ini cukup mendapatkan sinar matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di daerah gurun. Daerah gurun beriklim kering dan panas, curah hujan sangat sedikit menyebabkan daerah ini sangat minim jenis flora dan faunanya. Flora dan fauna yang hidup di daerah gurun mempunyai daya adaptasi yang khusus agar mampu hidup di daerah tersebut.

Ketinggian tempat

Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghuhn membagi habitat beberapa tanaman di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga didapatkan empat penggolongan iklim sebagai berikut.

Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).

Suhu wilayah ini antara 23,3 °C – 22 °C, Tanaman yang cocok ditanam di wilayah ini adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada, dan buah-buahan.

Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)

Suhu wilayah ini antara 22 °C – 17,1 °C. Tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini adalah kapas, kopi, cokelat, kina, teh, dan macam-macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan kol.

Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)

Suhu wilayah ini antara 17,1 °C – 11,1 °C. Tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini antara lain sayuran, kopi, teh, dan aneka jenis hutan tanaman industri.

Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)

Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek. Contohnya, edelweis.

Faktor biotik.

Pohon beringin merupakan salah satu tanaman yang disukai burung. Burung-burung tersebut memakan biji beringin yang telah matang, lalu burung tersebut tanpa sadar ternyata telah menyebarkan tanaman beringin melalui biji yang masuk ke dalam tubuh burung lalu keluar bersama kotorannya. Pencernaan burung ternyata tidak mampu memecah kulit keras biji-biji tertentu sehingga biji tersebut keluar bersama kotoran. Biji yang keluar bersama kotoran tersebut apabila berada di habitat yang cocok akan tumbuh menjadi tanaman baru.

MAKHLUK HIDUP

1. Asal Mula Kehidupan

Manusia gemar mencari asal mula atau permulaan sesuatu. Bagi para ahli biologi asal mula kehidupanlah yang menjadi objeknya, sehingga pernyataan “apakah hidup” dan “dari manakah asalnya kehidupan” merupakan pernyataan yang selalu ada dari abad ke abad. (Burnie, D. 2000. 37)

Penemuan dan catatan tentang fosil tidak dapat memberi petunjuk tentang asal mula kehidupan, karena fosil-fosil tertua yang pernah ditemukan adalah organisme-organisme yang rumit. Jadi para ahli biologi terpaksa memilih lagi bermacam-macam petunjuk yang tidak langsung, kemudian berdasarkan anggapan-anggapan disusun pemikiran mengenai asal mula kehidupan. (Burnie, D. 2000. 42)

a. Anggapan yang kuno di dalam biologi dikemukakan oleh Aristoteles dengan teorinya Abiogenesis atau Generatio Spontonea yang menerangkan bahwa makhluk hidup dapat muncul atau terjadi begitu saja dari benda mati atau secara spontan.

b. Muncullah teori baru pada anggapan modern, yaitu teori yang dikenal dengan nama : Omnevivum ex ovo dan omne ovum ex vivo, artinya bahwa makhluk hidup itu berasal dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup.

c. Harold Urey ahli kimia mengemukakan teori Urey. Ia berpendapat bahwa suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul-molekul CH4 (metana), NH3 (amoniak), H2 dalam bentuk gas karena pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi-radiasi kosmos.

d. Para ahli juga banyak mempelajari tentang lapisan bumi serta batu-batunya untuk mengetahui bagaimana dan kapan timbulnya makhluk hidup yang pertama-tama di bumi ini. Kira-kira 500 juta tahun yang lalu (periode kombium) fosil banyak didapatkan dalam batu endapan, tetapi endapan yang lebih tua dari periode kombium mengandung sedikit sekali tanda-tanda kehidupan.

2. Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup

Menurut suatu teori, organisme sekarang yang beraneka ragam macamnya adalah hasil dari proses evolusi kehidupan. Yang menjadi persoalan kemudian adalah bagaimana mekanisme dasar sehingga organisme bersel tunggal tersebut sekarang berkembang menjadi organisme bersel banyak. Salah satu dari dugaan ini adalah demikian; Biosfer : Suatu dunia kehidupan di bumi kita ini komponennya menjadi suatu sub sistem. Maka sebagai suatu sub sistem organisme itu dibentuk oleh materi dan energi yang tersedia dalam biosfer pula. Karena dalam biosfer berlaku hukum termodinamika I dan II, maka organisme itu akan mengalami perlakuan hukum tersebut.(Groiler Internasional Inc. Ilmu Pengetahuan Populer. 2004. 56).

Hukum Termodinamika I :

Di dalam biosfer tak ada energi yang hilang, jumlah energi itu tetap yang berubah hanya bentuknya.

Hukum Termodinamika II :

Bila suatu sistem dibiarkan berdiri sendiri, maka sistem tersebut cenderung untuk mengalami penguraian ke arah yang paling tidak teratur.

3. Perbedaan Makhluk Hidup dan Benda Mati(Suryadi, Arif, Yan Karyana. Ilmu Pengetahuan Alam SD/Mi Kelas 4A. 2010. 39)

a. Bentuk dan ukuran

Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu, sedangkan benda mati tidak.

b. Komposisi kimia

Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu. Benda mati komposisi kimianya tidak tertentu.

c. Organisasi

Pada makhluk hidup terbentuk dari sel-sel. Pada benda mati misalnya batu, susunan sedemikian rupa adalah hasil dari unsur pokoknya.

d. Metabolisme

Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan, respirasi atau pernapasan. Sekresi dan ekskresi. Benda mati tidak mengalami hal-hal tersebut.

e. Iritabilitas

Makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan sekitarnya, besarnya reaksi tak seimbang besarnya aksi. Pada benda mati reaksinya seimbang dengan aksi.

f. Reproduksi

Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk itu menjadi banyak, sedangkan pada benda mati tidak.

g. Tumbuhan dan mempunyai daur hidup

Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup. Benda mati membesar karena pengaruh luar.

Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki beberapa ciri, yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat berkembang biak. (Oxlade, Chris. Buku Pintar: Penemuan. 2007. 87)

Bernapas

Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya. 
Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat hidup dan jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang hidup di air. Pernapasan burung berbeda dengan amfibi.

Manusia dan hewan di darat umumnya bernapas dengan paruparu. Oksigen diambil dari udara melalui hidung. Untuk makhluk hidup yang hidup di air, seperti ikan bernapas dengan insang. Makhluk hidup yang di air menggunakan oksigen yang terlarut dalam air untuk bernapas.

Bagaimana dengan tumbuhan, apakah mereka juga bernapas? Tumbuhan pun bernapas. Oksigen diambil oleh tumbuhan melalui stomata atau mulut daun, dan lentisel (lubang-lubang yang ada pada batang tumbuhan).

Bergerak

Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan jelas tampak terlihat. Kamu dapat berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan. Begitu juga dengan hewan dapat berlari, terbang, dan lain sebagainya. Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan, pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya.

Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini tidak mudah dilihat. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu bila disentuh. Daun-daun pohon petai cina yang menutup pada sore hari, arah tumbuhnya tanaman selalu ke arah datangnya sinar matahari, dan bunga matahari yang selalu menghadap matahari. Gerakan pada tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari luar.

Makan

Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Zat makanan ini terdapat dalam umbi-umbian seperti singkong, kentang, dan ketela. Selain itu, terdapat dalam biji-bijian, seperti jagung, beras, gandum, dan tepung terigu. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tubuh. Lemak memiliki kalori paling tinggi dibandingkan zat makanan lainnya. Zat makanan ini terdapat dalam susu dan mentega.

Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Protein dibagi menjadi dua macam, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, contohnya: telur, daging, susu, dan ikan. Sedangkan, protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan, contohnya: kacangkacangan, dan buah-buahan.

Vitamin dan mineral diperlukan tubuh kita untuk mengatur proses kegiatan tubuh. Vitamin dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayursayuran, seperti: wortel, sayur bayam, kangkung, jeruk, alpukat, apel, dan sebagainya.

Iritabilitas

Salah satu ciri makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan. Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Hewan memiliki sistem saraf dalam menanggapi adanya rangsangan, sedangkan tumbuhan tidak. Rangsangan dapat disebabkan oleh faktor luar tubuh. Contohnya, mata kita akan mengedip bila terkena cahaya yang silau. Contoh reaksi rangsangan yang diterima hewan adalah anjing akan menegakkan telinga bila mendengar suara yang asing dan sekelompok rusa akan berlari bila ada pemangsa yang mengintai.

Gerak pada tumbuhan terjadi karena adanya rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya, air, dan sentuhan. Contohnya, daun putri malu akan menutup bila disentuh, akar tumbuhan menjalar ke tempat banyak air, tumbuhnya batang tumbuhan ke arah sinar matahari, dan akar tumbuhan yang selalu tumbuh ke arah pusat bumi.

Tumbuh

Makhluk hidup m engalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya, jika kamu menanam biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi tanaman kecil. Jika tanaman tersebut kamu siram setiap hari, maka akan tumbuh menjadi tanaman yang besar.

Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh, sehingga ukuran tubuh bertambah dan tidak bisa mengecil kembali. Bagaimana dengan pertumbuhan hewan dan tumbuhan? Hewan dan tumbuhan juga mengalami pertumbuhan seperti manusia, yaitu ukuran tubuhnya makin besar. Pertumbuhan ini dapat diukur.

Berkembang Biak

Coba kamu amati pohon pisang di sekitar tempat tinggalmu? Biasanya, di sekitar pohon pisang terdapat tunas-tunas baru. Hal ini merupakan contoh perkembangbiakan pada tumbuhan. Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya.Cara perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi dua macam, yaitu secara generatif (kawin) dan secara vegetatif (tak kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya berkembang biak secara kawin, sedangkan pada hewan tingkat rendah berkembang biak dengan vegetatif (tak kawin). Bagaimana perkembangbiakan pada tumbuhan? Tumbuhan tidak hanya berkembang biak dengan biji, tetapi juga dapat berkembang biak secara vegetatif atau tidak kawin. Contoh perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan, di antaranya stek, cangkok, dan tunas. 
Ciri-ciri makhluk hidup

– Dapat bergerak

– Mempunyai fungsi metabolisme

– Mempunyai fungsi mempertahankan jenisnya / hidupnya

– Dapat mengadakan jawaban terhadap suatu rangsangan.
sumber : wikipedia

Alam Semesta






Oleh: Dr. T. Djamaluddin



”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya {27} Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya {28} dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang {29} Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya {30} Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya {31} Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh {32} (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu {33}”

(Q.S. An-Nazi’at: 27-33)



Pembentukan alam semesta dalam enam masa, sebagaimana disebutkan Al-Qur’an atau kitab lainnya, sering menimbulkan permasalahan. Sebab, enam masa tersebut ditafsirkan berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam periode, hingga enam tahapan. Oleh karena itu, pembahasan berikut mencoba menjelaskan maksud enam masa tersebut dari sudut pandang keilmuan, dengan mengacu pada beberapa ayat Al-Qur’an.

Dari sejumlah ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan enam masa, Surat An-Nazi’at ayat 27-33 di atas tampaknya dapat menjelaskan tahapan enam masa secara kronologis. Urutan masa tersebut sesuai dengan urutan ayatnya, sehingga kira-kira dapat diuraikan sebagai berikut:


Masa I (ayat 27): penciptaan langit pertama kali


Pada Masa I, alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut ”big bang”, kira-kira 13.7 milyar tahun lalu. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit.

Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut (gambar 1a), terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhanberkondensasi sambil berputar dan memadat. Ketika temperatur dukhan mencapai 20 juta derajat celcius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian atom hidrogen. Sebagian hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa pancaran sinar infra-red. Perubahan wujud hidrogen ini mengikuti persamaan E=mc2, besarnya energi yang dipancarkan sebanding dengan massa atom hidrogen yang berubah.

Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi (gambar 1b dan c). Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan strukturfilamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi (gambar 1d).







Gambar 1a) awan debu (dukhan) yang terbentuk akibat big bang







Gambar 1b) hembusan angin bintang dari kedua kutubnya







Gambar 1c) galaksi yang terbentuk dari piringan bintang-bintang dan gas-gas pembentuknya







Gambar 1d) struktur filamen dari alam semesta yang bagaikan kapas


Masa II (ayat 28): pengembangan dan penyempurnaan


Dalam ayat 28 di atas terdapat kata ”meninggikan bangunan” dan ”menyempurnakan”. Kata ”meninggikan bangunan” dianalogikan dengan alam semesta yang mengembang, sehingga galaksi-galaksi saling menjauh dan langit terlihat makin tinggi. Ibaratnya sebuah roti kismis yang semakin mengembang, dimana kismis tersebut dianggap sebagai galaksi. Jika roti tersebut mengembang maka kismis tersebut pun akan semakin menjauh (gambar 2).





Gambar 2) model roti kismis untuk menggambarkan mengembangnya alam semesta



Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang. Jadi, pada dasarnya big bang bukanlah ledakan dalam ruang, melainkan proses pengembangan alam semesta. Dengan menggunakan perhitungan efek dopplersederhana, dapat diperkirakan berapa lama alam ini telah mengembang, yaitu sekitar 13.7 miliar tahun.

Sedangkan kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.


Masa III (ayat 29): pembentukan tata surya termasuk Bumi






Gambar 3) reaksi nuklir yang menjadi sumber energi bintang seperti Matahari



Surat An-Nazi’ayat 29 menyebutkan bahwa Allah menjadikan malam yang gelap gulita dan siang yang terang benderang. Ayat tersebut dapat ditafsirkan sebagai penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan Bumi yang berotasi, sehingga terjadi siang dan malam. Pembentukan tata surya diperkirakan seperti pembentukan bintang yang relatif kecil, kira-kira sebesar orbit Neptunus. Prosesnya sama seperti pembentukan galaksi seperti di atas, hanya ukurannya lebih kecil.

Seperti halnya matahari, sumber panas dan semua unsur yang ada di Bumi berasal dari reaksi nuklir dalam inti besinya (gambar 3). Lain halnya dengan Bulan. Bulan tidak mempunyai inti besi. Unsur kimianya pun mirip dengan kerak bumi. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, disimpulkan bahwa Bulan adalah bagian Bumi yang terlontar ketika Bumi masih lunak. Lontaran ini terjadi karena Bumi bertumbukan dengan suatu benda angkasa yang berukuran sangat besar (sekitar 1/3 ukuran Bumi). Jadi, unsur-unsur di Bulan berasal dari Bumi, bukan akibat reaksi nuklir pada Bulan itu sendiri.


Masa IV (ayat 30): awal mula daratan di Bumi


Penghamparan yang disebutkan dalam ayat 30, dapat diartikan sebagai pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi.

Masa III hingga Masa IV ini juga bersesuaian dengan Surat Fushshilat ayat 9 yang artinya, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya?’ (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”.





Gambar 4) daratan Pangaea yang merupakan asal mula semua daratan di Bumi


Masa V (ayat 31): pengiriman air ke Bumi melalui komet






Gambar 5) ilustrasi komet yang membawa unsur hidrogen sebagai pembentuk air di Bumi



Dari ayat 31 di atas, dapat diartikan bahwa di Bumi belum terdapat air ketika mula-mula terbentuk. Jadi, ayat ini menunjukan evolusi Bumi dari tidak ada air menjadi ada air.

Jadi, darimana datangnya air? Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. Bukti bahwa air berasal dari komet, adalah rasio Deuterium dan Hidrogen pada air laut, yang sama dengan rasio pada komet. Deuterium adalah unsur Hidrogen yang massanya lebih berat daripada Hidrogen pada umumnya.

Karena semua kehidupan berasal dari air, maka setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.


Masa VI (ayat 32-33): proses geologis serta lahirnya hewan dan manusia



Gambar 6) gunung sebagai pasak Bumi



Dalam ayat 32 di atas, disebutkan ”…gunung-gunung dipancangkan dengan teguh.” Artinya, gunung-gunung terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea mulai terpecah. Proses detail terbentuknya gunung dapat dilihat pada artikel sebelumnya yang ditulis oleh Dr.Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc tentang fungsi gunung sebagai pasak bumi.

Kemudian, setelah gunung mulai terbentuk, terciptalah hewan dan akhirnya manusia sebagaimana disebutkan dalam ayat 33 di atas. Jadi, usia manusia relatif masih sangat muda dalam skala waktu geologi.

Jika diurutkan dari Masa III hingga Masa VI, maka empat masa tersebut dapat dikorelasikan dengan empat masa dalam Surat Fushshilat ayat 10 yang berbunyi, ”Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya”.



Demikianlah penafsiran enam masa penciptaan alam dalam Al-Qur’an, sejak kemunculan alam semesta hingga terciptanya manusia. Wallahu a’lam bisshowab.sumber:http://misykatulanwar.wordpress.com

Materi Dan Energi


1.Materi

Materi adalah apa saja yang mempunyai massa dan menempati suatu ruang, baik yang berbentuk padat, cair, dan gas. Semua materi dapat dipecah menjadi bagian yang sangat kecil yang disebut molekul. Molekul masih memiliki sifat-sifat materi, misalnya molekul gula adalah bagian terkecil dari gula yang masih mempunyai sifat-sifat gula.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, sebuah molekul dapat dipecah lagi menjadi bagian lebih kecil yang disebut atom. Molekul gula tebu dapat dipecah menjadi 12 atom karbon, 22 atom hidrogen, dan 11 atom oksigen. Atom-atom tersebut dipersatukan sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk molekul gula. Akan tetapi, bila atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen tesebut dipersatukan kembali dengan susunan yang berbeda akan dapat membentuk molekul materi yang berbeda, misalnya alkohol atau zat pati. Dari contoh-contoh diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa atom-atom disebut pula unsur dasar yang menyusun suatu materi.
Semua materi mempunyai sifat sendiri-sendiri. Apabila terjadi suatu perubahan karena sesuatu, sifatnya akan berubah dan sifat itu menjadi ciri bagi materi tersebut. Perubahan suatu materi dibedakan atas dua kelompok, yaitu :

a. Perubahan materi secara fisika adalah perubahan materi yang tidak
disertai terjadinya materi jenis baru, misalnya sebagai berikut.
A.Penguapan air, kalau air dipanaskan akan berubah menjadi
uap.
B.Pembekuan air, air didinginkan pada 00 C menjadi es.
C.Gula dilarutkan dalam air: tidak mengubah warna tetapi manis.
Jadi, perubahan materi secara fisika termasuk perubahan tingkat wujud
materi, seperti menguap, membeku, melarut dan menghablur.
b. Perubahan materi secara kimia adalah perubahan yang menghasilkan
satu atau beberapa materi yang jenisnya lain, misalnya sebagai berikut.
A.Besi berkarat: sepotong besi yang dibiarkan dalam keadaan lembab dan karena reaksi udara beberapa waktu akan timbul karat yang         merupakan materi baru hasil reaksi.
B.Pembakaran: sepotong kayu dinyalakan dan terbakar menghasilkan abu.
-Magnesium ditaruh pada nyala api : akan tampak kabut putih dengan
nyala menyilaukan, setelah dingin idak tampak potongan magnesium
tersebut.
Atom adalah partikel yang paling kecil dari suatu unsur kimia. Partikel didefinisikan sebagai atom bila masih memiliki sifat-sifat atom tersebut.
Menurut John Dalton (1766 – 1844), seorang ahli kimia Prancis, mengajukan hipotesis tentang substansi dasar materi. Ternyata prinsip hipotesis tersebut dapat bertahan, sehingga dikenal sebagai Teori Dalton. Atom menurut Dalton tersusun sebagai berikut :

1) Atom merupakan partikel-partikel terkecil dari unsur yang tidak dapat
dipecahkan lagi.
2)Atom-atom dari unsur yang sama mempunyai sifat sama, sebaliknya
atom dari unsur yang berbeda mempunyai sifat yang berbeda pula.
3) Kumpulan atom sejenis dapat membentuk unsur, sedang kumpulan
atom berlainan jenis akan membentuk senyawa.
4) Atom-atom yang saling mengikat secara kimiawi akan membentuk molekul.
Kemajuan pesat di dunia ilmu pengetahuan alam dalam abad XX menimbulkan perbedaan pendapat tentang konsep teori atom dan molekul. Saat ini batasan untuk atom adalah partikel yang terkecil dari suatu unsur yang dapat mengambil bagian dalam perubahan-perubahan kimia.

Rutherford (1817 – 1937) mengemukakan teori tentang struktur atom dan mengatakan bahwa :
Sebuah atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dibungkus oleh kulit atom yang mengandung elektron-elekron yang bermuatan negatif. Atom tidak akan bermuatan listrik (menjadi netral) bila jumlah muatan negatif sama dengan jumlah muatan positif.

J. Chadwick (1891 – 1994) menemukan bahwa partikel jenis ketiga ini
tidak bermuatan listrik dan mempunyai massa tepat sama dengan massa proton. Partikel ini disebut neutron yang bersama-sama dengan proton di dalam nukleus.

Berat proton dibandingkan dengan berat electron adalah 1840 kali lebih besar. Massa atom unsur-unsur lain tergantung pada massa inti atom unsur tersebut dan hal ini tergantung pada massa neutronnya. Misalkan, massa atom oksigen adalah 16, berarti pada oksigen terdapat 8 proton dan 8 neutron di dalam inti atomnya.

Niels Bohr (1885 – 1962) mengajukan teori yang menyatakan bahwa atom merupakan system matahari yang terkecil (miniatur). Inti atom sebagai matahari dan elektron-elektron sebagai planet yang beredar mengelilingi inti. Elektron-elektron beredar melintasi garis edar berbentuk elips dengan kecepatan cahaya. Niels Bohr menemukan bahwa lokasi-lokasi electron tertentu dan terbatas. Electron dapat terlempar ke luar orbit dan menjauhi intinya, kadang-kadang malah memasuki orbit lebih dekat ke inti mempunyai energi lebih kecil daripada electron yang jauh dari inti. Untuk memindahkan electron dari lintasan yang dekat ke inti ke lintasan yang lebih jauh dari inti diperlukan tambahan energi. Sebaliknya, electron dari lintasan luar yang jauh ke lintasan dalam yang dekat inti melepaskan energi. Energi yang dilepas maupun ditambahkan merupakan jumlah tertentu yang disebut kuantum.
Neils Bohr gagal mengadakan percobaan dengan atom lain kecuali hydrogen, tetapi kegagalan tersebut diperbaiki oleh Schrodinger sehingga teori Bohr dapat dimantapkan.

A.Kulit I hanya dapat diisi 2 elektron
B.Kulit II hanya dapat diisi 8 elektron
C.Kulit III hanya dapat diisi 18 elektron
D.Kulit IV hanya dapat diisi 32 elektron

Symbol atom modern dirintis oleh Jacob Berzelius pada tahun 1813 dengan mengambil singkatan dari huruf pertama nama atom yang kadang-kadang diikuti oleh salah satu huruf berikutnya. Huruf pertama ditulis dengan huruf besar, sedang huruf berikutnya ditulis dengan huruf kecil. Sebagai contoh :

Nama Atom     Simbol
Hydrogen:          H
Oksigen:             O
Calsium:             Ca

2. Energi
Energi atau tenaga ialah kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam IPA yang dimaksud kerja ialah usaha gerak melawan hambatan. Seseorang yang mengangkat sebuah benda ke atas, berarti melakukan usaha gerak melawan gaya tarik bumi atau gravitasi. Energi dapat memindahkan materi dari suatu tempat ke tempat lain. Bermacam-macam bentuk energi antara lain gerak, cahaya, panas, tenaga kimia, dan tenaga atom.

Energi dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Peristiwa ini disebut transformasi energi. Sebagai contoh, kayu yang dibakar menghasilkan energi panas.

Energi dapat diubah menjadi energi yang setara, tetapi energi itu tidak dapat dimusnahkan dan juga tidak dapat dibuat. Hal ini disebut hukum kekekalan energi. Albert Einstein mengemukakan pendapatnya tentang hukum kekekalan materi dan energi, bahwa pada waktunya orang dapat mengubah unsur menjadi energi dan sebaliknya energi menjadi unsur kembali. Para ahli menegaskan pendapat Einstein dengan mengemukakan bahwa unsur dan energi adalah dua macam bentuk yang berlainan, maka tetap berlaku hukum kekekalan. Bahwa untuk energi dapat diubah dari yang satu ke yang lain, tetapi jumlah akhir adalah tetap. Bagan di bawah ini memperlihatkan secara skematis energi asal radiasi surya maupun buatan manusia diubah bentuknya menjadi energi yang dapat dimanfaatkan.

Pada proses I : Sinar matahari ditangkap oleh daun tumbuh-tumbuhan, dikumpulkan dalam bentuk kayu dan biomassa sebagai kayu bakar atau biomassa yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Pada proses II : menunjukkan pada radiasi surya yang memanasi
atmosfer, sehingga terjadi perpindahan udara berupa angin dan arus pancar.
Pada proses III : lautan dipanaskan, terjadi dua hal, yang pertama air naik sebagai uap menjadi awan dan turun lagi ke bumi dalam bentuk hujan. Hujan yang turun di gunung dan air mengalir di sungai merupakan potensi tenaga air. Kedua, lautan dipanaskan, lapisan laut sebelah atas lebih panas

Berkarat: sepotong besi yang dibiarkan dalam keadaan lembab dan karena reaksi udara beberapa waktu akan timbul karat yang merupakan materi baru hasil reaksi.

Pembakaran: sepotong kayu dinyalakan dan terbakar menghasilkan abu.
Magnesium ditaruh pada nyala api : akan tampak kabut putih dengan nyala menyilaukan, setelah dingin idak tampak potongan magnesium
tersebut. Atom adalah partikel yang paling kecil dari suatu unsur kimia. Partikel didefinisikan sebagai atom bila masih memiliki sifat-sifat atom tersebut.
Menurut John Dalton (1766 – 1844), seorang ahli kimia Prancis, mengajukan hipotesis tentang substansi dasar materi. Ternyata prinsip hipotesis tersebut dapat bertahan, sehingga dikenal sebagai Teori Dalton. Atom menurut Dalton tersusun sebagai berikut :

1) Atom merupakan partikel-partikel terkecil dari unsur yang tidak dapat dipecahkan lagi.
2)Atom-atom dari unsur yang sama mempunyai sifat sama, sebaliknya atom dari unsur yang berbeda mempunyai sifat yang berbeda pula.
3) Kumpulan atom sejenis dapat membentuk unsur, sedang kumpulan atom berlainan jenis akan membentuk senyawa.
4) Atom-atom yang saling mengikat secara kimiawi akan membentuk molekul.
Kemajuan pesat di dunia ilmu pengetahuan alam dalam abad XX menimbulkan perbedaan pendapat tentang konsep teori atom dan molekul. Saat ini batasan untuk atom adalah partikel yang terkecil dari suatu unsur yang dapat mengambil bagian dalam perubahan-perubahan kimia.

Rutherford (1817 – 1937) mengemukakan teori tentang struktur atom dan mengatakan bahwa :
Sebuah atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dibungkus oleh kulit atom yang mengandung elektron-elekron yang bermuatan negatif. Atom tidak akan bermuatan listrik (menjadi netral) bila jumlah muatan negatif sama dengan jumlah muatan positif.

J. Chadwick (1891 – 1994) menemukan bahwa partikel jenis ketiga ini tidak bermuatan listrik dan mempunyai massa tepat sama dengan massa proton. Partikel ini disebut neutron yang bersama-sama dengan proton di dalam nukleus.
Berat proton dibandingkan dengan berat electron adalah 1840 kali lebih besar. Massa atom unsur-unsur lain tergantung pada massa inti atom unsur tersebut dan hal ini tergantung pada massa neutronnya. Misalkan, massa atom oksigen adalah 16, berarti pada oksigen terdapat 8 proton dan 8 neutron di dalam inti atomnya.

Niels Bohr (1885 – 1962) mengajukan teori yang menyatakan bahwaatom merupakan system matahari yang terkecil (miniatur). Inti atom sebagai matahari dan elektron-elektron sebagai planet yang beredar mengelilingi inti. Elektron-elektron beredar melintasi garis edar berbentuk elips dengan kecepatan cahaya. Niels Bohr menemukan bahwa lokasi-lokasi electron tertentu dan terbatas. Electron dapat terlempar ke luar orbit dan menjauhi intinya, kadang-kadang malah memasuki orbit lebih dekat ke inti mempunyai energi lebih kecil daripada electron yang jauh dari inti. Untuk memindahkan electron dari lintasan yang dekat ke inti ke lintasan yang lebih jauh dari inti diperlukan tambahan energi. Sebaliknya, electron dari lintasan luar yang jauh ke lintasan dalam yang dekat inti melepaskan energi. Energi yang dilepas maupun ditambahkan merupakan jumlah tertentu yang disebut kuantum.
Neils Bohr gagal mengadakan percobaan dengan atom lain kecuali hydrogen, tetapi kegagalan tersebut diperbaiki oleh Schrodinger sehingga teori Bohr dapat dimantapkan.

a.Kulit I
hanya dapat diisi 2 elektron
b.Kulit II hanya dapat diisi 8 elektron
c.Kulit III hanya dapat diisi 18 elektron
d.Kulit IV hanya dapat diisi 32 elektron

Symbol atom modern dirintis oleh Jacob Berzelius pada tahun 1813 dengan mengambil singkatan dari huruf pertama nama atom yang kadang-kadang diikuti oleh salah satu huruf berikutnya. Huruf pertama ditulis dengan huruf besar, sedang huruf berikutnya ditulis dengan huruf kecil. Sebagai contoh :

Nama Atom
Simbol
Hydrogen
H
Oksigen
O
Calsium
Ca

2. Energi
Energi atau tenaga ialah kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam IPA yang dimaksud kerja ialah usaha gerak melawan hambatan. Seseorang yang mengangkat sebuah benda ke atas, berarti melakukan usaha gerak melawan gaya tarik bumi atau gravitasi. Energi dapat memindahkan materi dari suatu tempat ke tempat lain. Bermacam-macam bentuk energi antara lain gerak, cahaya, panas, tenaga kimia, dan tenaga atom.

Energi dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Peristiwa ini disebut transformasi energi. Sebagai contoh, kayu yang dibakar menghasilkan energi panas.

Energi dapat diubah menjadi energi yang setara, tetapi energi itu tidak dapat dimusnahkan dan juga tidak dapat dibuat. Hal ini disebut hukum kekekalan energi. Albert Einstein mengemukakan pendapatnya tentang hukum kekekalan materi dan energi, bahwa pada waktunya orang dapat mengubah unsur menjadi energi dan sebaliknya energi menjadi unsur kembali. Para ahli menegaskan pendapat Einstein dengan mengemukakan bahwa unsur dan energi adalah dua macam bentuk yang berlainan, maka tetap berlaku hukum kekekalan. Bahwa untuk energi dapat diubah dari yang satu ke yang lain, tetapi jumlah akhir adalah tetap. Bagan di bawah ini memperlihatkan secara skematis energi asal radiasi surya maupun buatan manusia diubah bentuknya menjadi energi yang dapat dimanfaatkan.

Pada proses I : Sinar matahari ditangkap oleh daun tumbuh-tumbuhan, dikumpulkan dalam bentuk kayu dan biomassa sebagai kayu bakar atau biomassa yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Pada proses II : menunjukkan pada radiasi surya yang memanasi
atmosfer, sehingga terjadi perpindahan udara berupa angin dan arus pancar.
Pada proses III : lautan dipanaskan, terjadi dua hal, yang pertama air naik sebagai uap menjadi awan dan turun lagi ke bumi dalam bentuk hujan. Hujan yang turun di gunung dan air mengalir di sungai merupakan potensi tenaga air. Kedua, lautan dipanaskan, lapisan laut sebelah atas lebih panas
maka dapat langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin uap yang dikaitkan dengan generator pembangkit listrik. Dengan demikian kita akan mendapatkan energi listrik yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Bila yang keluar adalah air panas, maka dapat pula digunakan untuk pembangkit listrik, tetapi tidak secara langsung. air panas itu digunakan untuk menguapkan amonia. Gas amonia inilah yang digunakan untuk memutar turbin uap yang dikaitkan dengan generator pembangkit tenaga listrik, sehingga akan didapatkan energi listrik. Di samping untuk mendapatkan energi listrik, air panas juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain, misalnya untuk penyaringan lumbung padi atau disalurkan untuk keperluan rumah tangga.
3. Energi Angin
Perahu-perahu layar menggunakan energi angin untuk melewati perairan. Pada abad XV, Christopher Colombus memakai kapal layar besar untuk menemukan Benua Amerika.
Kincir angin telah digunakan untuk menggiling tepung di Persia dalam abad VII. Kincir angin di negeri Belanda dipakai untuk menggerakkan pompa irigasi dan untuk menggiling tepung hingga kini masih terkenal, walaupun pada saat ini banyak berfungsi sebagai obyek wisata.
Pada dasarnya angin terjadi karena adanya perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. Di daerah khatulistiwa yang panas, udaranya menjadi panas, mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah yang lebih dingin, misalnya daerah kutub. Sebaliknya, daerah kutub yang dingin, udaranya menjadi dingin dan turun ke bawah. Dengan demikian terjadi suatu perputaran udara berupa perpindahan udaradari kutub-kutub. Utara ke garis khatulistiwa menyusuri permukaan bumi dan sebaliknya, suatu perpindahan udara dari khatulistiwa kembali ke kutub utara, melalui lapisan udara yang tinggi. Perpindahan udara seperti itu dikenal sebagai Angin Pasat.

Penggunaan tenaga angin dapat dilakukan untuk keperluan-keperluan sebagai berikut :
-Menggerakkan pompa-pompa air untuk irigasi ataupun untuk
-mendapatkan air tawar bagi ternak.
-Menggiling padi untuk mendapatkan beras.
-Menggergaji kayu.
-Membangkitkan tenaga listrik.
Jadi, prinsipnya, angin ditangkap oleh kincir angin sehingga kincir angin berputar. Perputarannya diteruskan untuk memutar suatu generator pembangkit listrik. kemudian diperlukan sebuah tegangan dikarenakan kecepatan angin yang berubah-ubah, sehingga tegangan juga berubah-ubah.
4. Energi Pasang Surut
Banyak gaya dan kekuatan yang mempengaruhi lautan di permukaan bumi. Salah satu kekuatan yang bekerja terhadap air bumi adalah pengaruh massa bulan yang mengakibatkan adanya gaya tarik, sehingga menjelma menjadi suatu gejala yang dikenal sebagai pasang dan surut laut yang terjadi secara teratur, meskipun bulan terletak lebih dari 400.000 km dari bumi. Bilamana mengelilingi bumi, maka air laut akan ditarik ke atas karena gaya tarik gravitasi bulan.

Selain itu, benda langit lain, yaitu matahari, juga mempunyai pengaruh yang besar, meskipun terletak lebih jauh, yaitu 150 juta kilometer dari bumi. Namun, karena ukurannya yang besar sekali (garis tengahnya ± 1,5 juta km), maka pengaruh matahari terhadap gejala pasang surut di bumi sebesar pengaruh bulan.

Dengan demikian, maka gaya tarik gravitasi akan terbesar bilamana matahari dan bulan ada pada sisi yang sama terhadap bumi. Di lain pihak, bilamana bulan dan matahari berada pada sisi yang berlainan, maka pengaruh gaya tarik gravitasi kurang karena akan saling menghapus.

5. Energi Biogas
Sejak berabad-abad tinja binatang maupun tinja manusia dimanfaatkan untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan kesuburan dan produktivitas tanah.

Untuk proses fermentasi tinja tidak diperlukan suatu bahan tambahan kecuali air, yaitu untuk tiap empat bagian tinja ditambah lima bagian air. Perlu dikemukakan bahwa sisa tinja setelah diambil biogasnya tidak kehilangan nilai sebagai pupuk alam. Selanjutnya dapat dicatat pula bahwa biogas tidak berbau. Demikian pula sisa tinja yang akan dipakai sebagai pupuk tidak berbau.

6. Energi Biomassa
Di Negara-negara yang telah maju, dengan berkembangnya industry, peranan biomassa sebagai sumber energi makin berkurang dan diganti dengan energi komersial, mula-mula batu bara, kemudian minyak bumi. Pada saat ini Negara-negara industry praktis tidak lagi menggunakan energi yang berasal dari biomassa. Pola energi Negara-negara tersebut boleh dikatakan seluruhnya terdiri atas energi komersial.

Lain halnya adalah situasi Negara-negara berkembang, di Negara- negara tersebut biomassa masih merupakan komponen yang besar dalam pola pemakaian energi. Salah satu perkiraan mengatakan bahwa pemakaian energi yang berasal dari biomassa, terutama pemanfaatan kayu bakar, limbah pertanian, dan tinja hewan, mencapai 60% dari seluruh konsumsi energi.

Pemanfaatan biomassa untuk keperluan energi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pemanfaatan kayu bakar dan limbah pertanian secara langsung sebagai bahan merupakan contoh klasik yang masih banyak dipakai.

Biomassa untuk Bahan Bakar Transpor
Kecuali kapal-kapal laut besar yang dapat memakai energi nuklir sebagai tenaga penggerak dan kereta api yang dapat mempergunakan tenaga listrik, pada umumnya alat-alat pengangkutan, seperti truk dan mobil, tergantung pada minyak sebagai bahan bakar. Dengan kian meningkatnya harga minyak bumi dan kesadaran akan terbatasnya sumber daya energi ini, banyak usaha yang dilakukan untuk mendapatkan suatu sumber energi alternative sebagai bahan bakar transport.

Salah satu kemungkinan yang banyak menarik perhatian adalah pembuatan alcohol, khususnya etanol dari biomassa, sebagai calon pengganti minyak untuk bahan bakar transport. Etanol dapat dihasilkan dari bahan-bahan baku biomassa berikut :

1).  Bahan-bahan yang mengandung hidrat arang dalam bentuk
gula, seperti tebu dan nipah.
2). Bahan-bahan yang mengandung hidrat arang dalam bentuk zat
tepung, seperti ubi jalar, kentang dan sagu.
3). Bahan selulosa yang mengandung arang dengan bentuk
molekul yang lebih kompleks, seperti kayu.
Proses pembuatan etanol pada asasnya terdiri atas langkah-langkah berikut :
1. Konsentrasi hidrat arang menjadi gula yang dapat dicairkan dalam air.
2. Fermentasi gula menjadi etanol.
3. Pemisahan etanol dari air dan komponen-komponen lain dengan cara destilasi.