PERBEDAAN PEMERINTAHAN SBY dan JOKOWI


PERBEDAAN PEMERINTAHAN SBY dan JOKOWI

  • 1. Keduanya sama-sama orang Jawa yang menjadi pemimpin dan sangat diharapkan banyak orang, apalagi keduanya didukung kekuatan media sehingga yang tadinya underdoq menjadi updog Ketika SBY maju pertama kali, dia kurang diperhitungkan. Tetapi ketika dia dicitrakan jenderal pemberani dengan melawan kesemena-menaan, sosok tertindas dan diperlakukan tidak adil oleh Presiden Megawati, langsung posisi tawarnya sebagai calon presiden naik. Begitu pula Jokowipun datang sebagai politikus baru tingkat nasional tetapi blow up media mampu menaikkan citra mas Jokowi. Jokowi lahir dari pencitraan positif, lahir dari citra sukses memimpin rakyatnya yang pada akhirnya dipilih oleh rakyatnya sebesar 99%. Meskipun sama-sama lahir dari “bantuan” media tetapi ada sedikit perbedaan Jokowi tampil sebagai pribadi yang dicintai rakyatnya bukan karena kasihan atau iba akibat diperlakukan tidak adil.

    2. SBY dan Jokowi merupakan sosok yang mampu menguasai media walau dengan cara yang berbeda. Lihat SBY ketika berbicara, sangat runtut, perlahan, dan fokus disertai gestur-gestur tertentu untuk meperkuat. Jokowipun walau kelihatan ndeso, tetapi juga terampil dalam menghadapi media. Supel, apa adanya, dan tetap mempertahankan khas ke”ndeso”annya. Sungguh menarik sekali.

    3. Tidak bisa disangkal jika SBY dan Jokowi memiliki wibawa dan kharisma tersendiri. Dimanapun mereka berada, mereka pasti selalu dihormati karena wibawa yang mereka miliki. Hal ini terwujud jelas dari tingkah laku mereka, seperti cara mereka berjalan atau berbicara. Bahkan Ruhut si Raja Minyak saja sangat mengidolakan SBY. 

    4. Sekarang hobinya sama…blusukan. Entah siapa meniru siapa, walaupun kadang saya tertawa sendiri ketika Jokowi masuk gorong-gorong, emang mau diapain gorong-gorong itu. BTW, kita harus apresiasi cara memimpinnya.

    5. 100 hari pertama mereka disambut peristiwa dahsyat. SBY ketika Oktober dilantik, lalu di bulan Desember terjadi tsunami Aceh. Begitu pula Jokowi, baru aja tiga bulanan menjabat sudah diuji cobaan berat. Banjir Jakarta yang termasuk banjir terbesar. Bunderan HI ketika tanggal 1 Januari 2013 dipenuhi orang yang berpesta menyambut tahun baru eh di tanggal 17 Januari 2013, berubah menjadi lautan. Padahal bunderan HI jarang kena banjir.

    6. Sama-sama berjanji 100 hari melakukan langkah-langkah strategis dan sama-sama belum berhasil (pendapat pribadi). Banyak pengamat menilai seratus hari pemerintahan SBY telah gagal. Kritik pedas dilontarkan, karena selama seratus hari pemernitahannya tidak memberikan fondasi dan terobosa yang jelas untuk lima tahun kedepan. Untuk Jokowi saya kira tidak bisa dikatakan gagal, karena memang sebagian sudah dilaksanakan walaupun belum menyeluruh. Janji pelayanan kesehatan dan pendidikan yang layak, pemakain seragam daerah, kebijakan Mass Rapid Transit (MRT), mengatasi kemacetan merupakan beberapa program 100 hari. Apalagi belum sempat bekerja banyak banjir Jakarta membuat perhatian fokus di banjir. Semoga kedepan semakin membaik.

    Sekarang tentang perbedaannya.


    1. Postur badan pastinya banyak bedanya. Walaupun sama-sama tinggi, tapi satu endut satunya kurus 

    2. SBY dalam berkomunikasi pandai dalam pemilihan kata, Jokowi apa adanya.

    3. SBY mampu menyandera dan mengarahkan partainya, Jokowi sepertinya belum mampu mengarahkan partai pendukungnya.

    4. SBY kemana-mana sama si Ibu, Jokowi lebih senang sendiri.

    5. Jokowi kalau bicara atau pidato orang matanya melek memperhatikan, SBY ….ah paling gitu-gitu aja normatif…guyon.com
    Tentunya masih banyak persamaan dan perbedaan….ini cuma jadi bahan selingan aja. Yang setuju silahkan yang tidak setuju nggak boleh marah. Mau nambahi juga boleh…

    Setiap pemimpin memiliki gaya dan aturan yang berbeda. Ada yang fokus pada sistem dan ada juga yang langsung mencari dan membuktikan kebijakan dan sistem yang dibuat oleh pemerintah langsung kepada masyarakat atau yang sering disebut “blusukan”.
    Pada kedua pemimpin negara dan daerah ini juga memiliki perbedaan dalam cara dan gaya memimpinnya. Presiden SBY dengan gayanya yang khas dengan mengunjungi masyarakat langsung hingga kepelosok daerah. Ini dilakukan bukan hanya pada saat dia menjabat presiden, tetapi ketika beliau masih menjabat menjadi Dandim di TNI juga melakukan hal yang sama dengan meninjau langsung keadaan masyarakat. Selama masa jabatannya menjadi presiden, sudah tak terhitung SBY mengunjungi rakyat secara langsung. Apakah dalam kunjungan atau Safari Ramadhan, kunjungan kerja ke daerah, mengunjungi korban bencana seperti Aceh, Jogya, di Papua, di Miangas dan hampir seluruh daerah di tanah air.
    Gubernur DKI Jakarta, Jokowi juga melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh SBY. Jokowi ketika menjabat sebagai walikota solo juga sering melakukan “blusukan” langsung kepada rakyatnya. Sehingga warga solo sangat berat untuk melepas sosok Jokowi ketika hasil KPU menyatakan bahwa Jokowi memenangkan perolehan suara dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Pada pemerintahannya yang baru sekarang juga Jokowi sangat intens melakukan tindakan “blusukan” ke masyarakat.
    Perbedaan dari kedua pemerintahan ini adalah SBY melakukan kunjungan langsung kemasyarakat bukan hanya ketika dia memerintah, tetapi sebelum menjadi presiden beliau juga telah sering melakukannya. Sedangkan Jokowi melakukannya ketika dia menjadi pejabat pemerintahan sebagai walikota maupun Gubernur. Tetapi sudah sepatutnya semua pemimpin daerah maupun pusat melakukan tindakan seperti ini, agar mereka mengetahui keadaan masyarakat secara langsung dan melihat langsung apakah kibijakan dan sistem yang dibuat berjalan dengan lancar dan efektif.

    Sumber :http://politik.kompasiana.com/2013/01/23/persamaan-dan-perbedaan-sby-dengan-jokowi-522191.html